Eventbogor.com Yes, kamu gak salah baca. Dulu Bogor pernah menjadi ibu kota Hindia Belanda, walaupun statusnya nggak resmi kayak Batavia. Tapi kenyataannya, banyak banget kegiatan pemerintahan kolonial yang dijalankan dari Bogor, terutama dari Istana Bogor.
Kenapa Bisa Bogor?
Zaman dulu, Batavia itu dikenal sebagai kota yang panas dan… jujur aja, gak sehat. Banyak wabah penyakit kayak malaria dan kolera. Makanya para pejabat kolonial nyari tempat yang lebih adem dan bersih. Pilihannya jatuh ke Buitenzorg—alias Bogor sekarang—yang ada di kaki Gunung Salak.
Gubernur Jenderal Gustaaf Willem van Imhoff jadi orang pertama yang bangun vila di sana tahun 1745. Lama kelamaan, tempat itu makin berkembang jadi pusat kegiatan pemerintahan, apalagi pas zaman Daendels dan Raffles.
Iya Tapi, Beneran Jadi Ibu Kota?
Secara resmi sih, Batavia tetep jadi ibu kota. Tapi secara fungsi, dulu Bogor pernah menjadi ibu kota Hindia Belanda versi “nyata”-nya. Soalnya, para Gubernur Jenderal lebih sering kerja dan tinggal di Istana Bogor, bukan di Batavia. Bahkan banyak keputusan penting yang diambil dari sana.
Apa Aja yang Pernah Terjadi di Bogor?
- Pembangunan jalan legendaris Anyer–Panarukan (Groote Postweg) oleh Daendels lewat Bogor.
- Didirikannya Kebun Raya Bogor oleh Raffles tahun 1817, yang jadi pusat ilmu botani.
- Banyak reformasi pemerintahan dijalankan dari sini, termasuk sistem kotapraja kolonial.
Dan sampai zaman Belanda terakhir sebelum Jepang masuk, Bogor masih jadi tempat tinggal resmi Gubernur Jenderal lho.
Fun Fact!
Karena saking seringnya jadi tempat aktivitas pemerintahan, bahkan Kompas sempat nyebut kalau dulu Bogor pernah menjadi ibu kota Hindia Belanda meski secara de jure bukan. Jadi ya, bisa dibilang Bogor itu “ibu kota bayangan” waktu itu.
Kesimpulannya…
Kalau kamu pikir Bogor cuma terkenal karena hujan dan macet, pikir lagi deh. Dulu Bogor pernah menjadi ibu kota Hindia Belanda, dan itu jadi bagian sejarah keren yang bikin kota ini punya karakter unik.
