Makna Filosofis di Balik Tugu
Kenapa kujang yang dipilih? Karena kujang adalah senjata yang melambangkan keberanian, kecerdasan, sekaligus kesucian. Bentuknya yang khas juga dianggap sebagai gambaran kepribadian orang Sunda: tegas, tajam, tapi tetap punya nilai keindahan. Tingginya tugu melambangkan cita-cita tinggi masyarakat Bogor untuk terus maju, tanpa melupakan akar budayanya.
Tugu ini bukan cuma sekadar hiasan jalan. Ia jadi pengingat bahwa modernisasi nggak boleh bikin orang lupa sama tradisi. Di tengah gedung-gedung baru, mall, dan hiruk pikuk kendaraan, Tugu Kujang tetap berdiri sebagai saksi bisu perjalanan waktu.
Tugu Kujang di Mata Wisatawan
Buat wisatawan, Tugu Kujang jadi semacam “penanda resmi” kalau mereka udah sampai di pusat Bogor. Banyak yang sengaja berhenti untuk foto-foto dengan latar belakang tugu, terutama di malam hari ketika lampu sorot membuatnya semakin gagah. Bahkan, banyak travel vlog tentang Bogor yang hampir selalu menyertakan potret Tugu Kujang di dalamnya.
Selain itu, tugu ini juga sering jadi titik temu atau meeting point. Orang Bogor biasanya bilang, “Ketemuan di Tugu Kujang aja!” karena lokasinya mudah diakses dari mana aja.
Ikon yang Selalu Melekat
Seiring berjalannya waktu, Tugu Kujang tetap punya tempat istimewa di hati masyarakat Bogor. Dari generasi ke generasi, monumen ini bukan cuma jadi penanda arah atau latar belakang foto, tapi juga jadi simbol kebanggaan. Bahkan banyak usaha lokal, hotel, sampai komunitas di Bogor yang pakai nama “Kujang” untuk menegaskan ikatan dengan kota ini.
Dengan segala nilai sejarah dan filosofinya, Tugu Kujang bakal selalu jadi ikon abadi Kota Hujan. Ia bukan cuma saksi sejarah, tapi juga pengingat buat terus menjaga budaya, sambil melangkah maju ke masa depan.