Home Wisata Negara dengan Sistem Transportasi Publik Terbaik 2025 — Pilihan yang Bikin Hidup Kota Jadi Enteng
Wisata

Negara dengan Sistem Transportasi Publik Terbaik 2025 — Pilihan yang Bikin Hidup Kota Jadi Enteng

Share
Share

3. Jepang — Tepat waktu dan sangat terorganisir

Jepang terkenal karena ketepatan waktu; kereta datang hampir selalu on time. Selain kereta antar kota, jaringan komuter dalam kota juga luas dan bersih. Untuk yang menghargai presisi dan kenyamanan, Jepang masih jadi panutan.

4. Swiss & Jerman — Konektivitas nasional yang rapi

Negara-negara Eropa Barat ini unggul di integrasi antar moda: kereta cepat, kereta lokal, tram, bus — semua sinkron. Sistem tiket dan jadwalnya dibuat supaya perjalanan jarak jauh dan jarak dekat tersambung mulus. Cocok buat yang sering plesiran antar kota.

5. Tiongkok (beberapa kota besar) — Skala besar dan ekspansi cepat

Beberapa kota di Tiongkok punya jaringan metro terbesar dan paling cepat berkembang di dunia. Di area urban besar, pilihan moda sangat banyak — tapi tantangannya adalah kepadatan saat jam sibuk. Kalau kamu suka kota besar dengan infrastruktur baru dan modern, beberapa kota Tiongkok cukup impresif.

Apa yang bikin satu sistem publik jadi “terbaik”?

Bukan cuma soal kereta cepat atau banyaknya rute. Ada beberapa faktor penting:

  • Integrasi antar moda — gampang pindah dari kereta ke bus atau tram tanpa ribet.
  • Ketepatan waktu & frekuensi — jam sibuk tetep lancar.
  • Aksesibilitas — ramah kursi roda, mudah untuk orang tua dan bayi.
  • Harga — terjangkau buat anak kos dan pekerja.
  • Keberlanjutan — listrik, emisi rendah, dan inisiatif hijau.
  • Keamanan & kenyamanan — kebersihan, penerangan, dan keamanan penumpang.
BACA JUGA :  Sejarah Jembatan Merah: Dari Masa Kolonial hingga Sekarang

Pelajaran buat kota-kota lain (termasuk kita)

Bukan berarti harus nyontek 1:1 — tiap kota punya karakter berbeda. Tapi beberapa ide praktis yang bisa diambil:

  1. Investasi di integrasi tiket digital supaya pengguna gak perlu banyak aplikasi atau kartu.
  2. Prioritaskan frekuensi layanan di jam sibuk — lebih baik sering dan padat daripada sporadis.
  3. Buat jaringan feeder (bus kecil) yang menghubungkan permukiman ke stasiun utama.
  4. Tekankan aksesibilitas: ramp, lift, tanda yang jelas buat tunanetra.
  5. Promosi transportasi ramah lingkungan: bus listrik, jalur sepeda, dan kebijakan park & ride.

Kesimpulan — Negara mana yang paling layak disebut “terbaik”?

Kalau harus pilih satu, Singapura sering jadi pilihan utama karena integrasi, kebersihan, dan konsistensi pelayanannya di level kota. Tapi Hong Kong, Jepang, negara-negara Eropa Barat, dan beberapa kota besar di Tiongkok juga punya argumen kuat berdasarkan kebutuhan pengguna yang berbeda. Intinya: “terbaik” itu relatif — tergantung apa yang kamu butuhkan dari transportasi publik.

Share
Written by
Haidar Ali Asgari

Nggak banyak gaya, yang penting banyak cerita Lagi suka explore tempat baru + dengerin lagu lama Biar hidup ada soundtrack-nya

Explore more

Wisata

Kenapa Curug di Bogor Selalu Jadi Tempat Healing Favorit?

Biaya Masuknya Ramah di Kantong Healing nggak harus nguras dompet, dan itu terbukti di Bogor. Hampir semua curug di sini punya tiket masuk...

Related Articles
Wisata

Kenapa Curug di Bogor Selalu Jadi Tempat Healing Favorit?

Biaya Masuknya Ramah di Kantong Healing nggak harus nguras dompet, dan itu...

Wisata

Kenapa Bogor Pantas Disebut Kota Paling Adem di Jabodetabek

4. Lifestyle Santai dan Nggak Sebising Jakarta Orang Bogor punya gaya hidup...

Wisata

Pemkab Bogor Targetkan Setia Kecamatan Punya Hutan Kota

Selain fungsi lingkungan, hutan kota juga bisa jadi ruang rekreasi dan edukasi...

Wisata

10 Destinasi Wisata Paling Indah di Asia Tenggara yang Bikin Susah Move On

4. Langkawi, Malaysia — Pulau Tropis dengan View yang Gila Keren Langkawi...