Eventbogor.com – Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor yang diungkap oleh Dr. Sri Wowo Retno, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, nunjukin fakta yang cukup bikin mikir. Ternyata, sekitar 28,68 persen warga Bogor berusia 15 tahun ke atas masih aktif merokok. Rata-ratanya bahkan mencapai 77 batang per minggu — atau kira-kira 11 batang per hari.
Angka yang Bikin Waspada
Kalau dipikir-pikir, angka ini bukan cuma soal kebiasaan, tapi juga tentang dampak besar ke kesehatan masyarakat dan ekonomi keluarga. Dengan banyaknya warga yang masih merokok, risiko penyakit seperti kanker, stroke, atau jantung bisa meningkat. Belum lagi, uang yang dihabiskan buat beli rokok juga cukup besar kalau dikumpulin dalam sebulan.
Siapa yang Paling Banyak Merokok?
Berdasarkan data dari BPS yang dikutip Dinas Kesehatan, kelompok berpenghasilan menengah jadi yang paling banyak merokok dengan angka sekitar 34,51 persen. Sementara itu, kelompok berpenghasilan rendah ada di angka 29,40 persen, dan kelompok berpenghasilan tinggi tercatat lebih rendah di 16,53 persen.
Dari sisi pendidikan, mereka yang berpendidikan SD ke bawah tercatat paling sering dan paling banyak merokok dibandingkan kelompok lain. Ini nunjukin kalau tingkat pendidikan juga punya pengaruh besar terhadap kebiasaan merokok.
Makna di Balik 77 Batang per Minggu
Rata-rata 77 batang rokok per minggu berarti sebagian perokok bisa ngisep lebih dari satu bungkus per hari. Tapi tentu ini angka rata-rata—ada yang lebih sedikit, ada juga yang lebih banyak. Angka ini ngasih gambaran umum seberapa sering warga Bogor mengonsumsi rokok, dan bisa jadi bahan evaluasi buat pemerintah maupun masyarakat.
Dampaknya Nggak Main-Main
Merokok bukan cuma soal kebiasaan pribadi. Efeknya bisa terasa ke lingkungan sekitar, terutama buat perokok pasif. Asap rokok bisa ganggu pernapasan anak kecil, orang tua, bahkan teman satu rumah. Di sisi lain, semakin banyak orang yang merokok, semakin tinggi juga biaya kesehatan yang harus ditanggung masyarakat dan pemerintah.