Home Uncategorized Kolaborasi Agrikultur Indonesia–Taiwan: Dari TTM hingga Smart Agriculture
Uncategorized

Kolaborasi Agrikultur Indonesia–Taiwan: Dari TTM hingga Smart Agriculture

Share
Share

Eventbogor.com – yuk kenalan sama upaya kolaborasi agrikultur antara Indonesia dan Taiwan—dimulai dari TTM (Taiwan Technical Mission), sampai ke teknologi pertanian canggih dan pelatihan petani muda tahun 2025. Simak infonya berikut ini:

1. Sejarah Sinergi: TTM dan MoU

Kolaborasi agrikultur antara Indonesia dan Taiwan dimulai sejak 1976 lewat Taiwan Technical Mission (TTM), yang fokus pada capacity building dan transfer teknologi untuk petani Indonesia. Setelah itu, berkembang melalui beberapa Memorandum of Understanding (MoU) antara lembaga-lembaga pertanian dan riset kedua negara, antara lain mulai dari 2016 hingga periode 2019–2024, mencakup pilot project dan penelitian hortikultura.

2. Bentuk Kerja Sama yang Terus Berkembang

Berikut aspek-aspek kunci dalam kolaborasi ini:

  • Pelatihan petani muda & magang di Taiwan—belajar budidaya, pascapanen, dan manajemen hortikultura untuk meningkatkan kompetensi SDM.
  • Proyek percontohan & smart agriculture berupa pendirian kawasan demo, adopsi irigasi presisi, sensor, serta budidaya berbasis teknologi untuk optimalkan hasil.
  • R&D & kolaborasi akademik antara universitas seperti NTU (National Taiwan University) dengan UGM, IPB, Unhas untuk pengembangan varietas unggul dan inovasi budidaya.

3. Manfaat Nyata

Dari kerja sama ini, beberapa keuntungan yang muncul antara lain:

  • Trans­fer teknologi untuk turunkan kehilangan pascapanen & dorong nilai tambah.
  • Peningkatan SDM via pelatihan langsung di lapangan dan exposure terhadap teknologi modern.
  • Akses pasar & potensi ekspor — peningkatan standar kualitas produk jadi lebih kompatibel dengan pasar global.
BACA JUGA :  Rekomendasi Film Drama Underrated yang Wajib Kamu Tonton

4. Tantangan & Catatan Penting

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:

  • Konteks lokal — teknologi Taiwan tidak selalu mudah diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia karena perbedaan iklim, skala, dan infrastruktur.
  • Keberlanjutan & pendanaan — smart agri memerlukan investasi, kebijakan pemerintah, dan komitmen jangka panjang agar menjangkau petani kecil.
Share
Written by
Haidar Ali Asgari

Nggak banyak gaya, yang penting banyak cerita Lagi suka explore tempat baru + dengerin lagu lama Biar hidup ada soundtrack-nya

Related Articles
Uncategorized

Prabowo Subianto Genap 74 Tahun: Kilas, Fakta, dan Harapan Publik

Eventbogor.com – Pada 17 Oktober 2025, Prabowo Subianto merayakan ulang tahunnya yang...

Uncategorized

Aurélien Fontenoy Pecahkan Rekor Naik Menara Eiffel Tanpa Sentuh Lantai!

Eventbogor.com – Pada 2 Oktober 2025, pesepeda asal Prancis Aurélien Fontenoy sukses...

Uncategorized

Patrick Kluivert Langsung Pulang ke Belanda Usai Timnas Gagal ke Piala Dunia 2026

Eventbogor.com – Patrick Kluivert, pelatih timnas Indonesia, memutuskan langsung kembali ke Belanda...

Uncategorized

Fenomena Kulminasi (Hari Tanpa Bayangan) di Indonesia: Kenapa Bayangan Bisa Hilang?

Eventbogor.com – Pernah nggak sih kamu jalan-jalan di siang hari terus bilang,...