Apa yang terjadi?
Eventbogor.com – PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pengelola waralaba KFC di Indonesia, resmi menutup 19 gerai. Imbasnya, sekitar 400 karyawan harus rela kena PHK. Kabar ini bikin heboh karena menyangkut brand besar yang udah lama jadi favorit banyak orang.
Kenapa bisa sampai tutup?
Alasan penutupan gerai KFC ini bukan cuma satu, tapi kombinasi beberapa faktor yang bikin operasional nggak bisa lanjut:
- Kontrak sewa habis — Beberapa gerai berdiri di lokasi sewa yang masa kontraknya habis, dan nggak diperpanjang lagi.
- Penjualan belum pulih — Sejak pandemi, ada gerai yang masih sepi dan belum balik ke angka penjualan sehat.
- Strategi relokasi — Ada gerai yang ditutup bukan permanen, tapi rencananya pindah ke lokasi baru yang lebih potensial.
- Kondisi keuangan — FAST lagi ditekan beban operasional, pendapatan turun, dan masih sempat mencatat rugi.
Seberapa besar dampaknya?
Kalau dihitung, ada 19 gerai ditutup dan 400 karyawan kehilangan pekerjaan. Walaupun begitu, KFC Indonesia masih punya ratusan gerai yang tetap beroperasi di berbagai daerah. Jadi, ini lebih ke langkah efisiensi dan penataan ulang bisnis.
Apa kata manajemen KFC?
Pihak FAST bilang penutupan ini bagian dari strategi untuk bertahan. Beberapa gerai akan dipindahkan ke tempat baru yang lebih rame, supaya dine-in dan penjualan bisa naik lagi. Intinya, perusahaan lagi coba menyehatkan bisnisnya biar nggak terus rugi.
Bagaimana nasib karyawan?
Soal kompensasi, pesangon, atau relokasi karyawan nggak dijelasin secara detail ke publik. Tapi sesuai aturan, perusahaan wajib memenuhi hak-hak ketenagakerjaan. Karyawan terdampak disarankan langsung komunikasi ke HRD atau serikat pekerja untuk memastikan hak mereka aman.
Dampaknya buat kita sebagai konsumen?
- Gerai pindah lokasi — Bisa jadi nanti kamu lihat KFC tutup di satu tempat, tapi muncul di lokasi lain yang lebih strategis.
- Format baru — Nggak menutup kemungkinan KFC lebih fokus ke layanan delivery atau gerai kecil yang cepat saji.
- Persaingan makin ketat — Industri F&B emang lagi ketat, banyak brand lokal maupun internasional yang juga rebutan pasar.