Home News Komdigi Wacanakan Balik Nama HP Bekas, Mirip Motor Seken
News

Komdigi Wacanakan Balik Nama HP Bekas, Mirip Motor Seken

Share
Share

Tantangan yang Harus Diselesaikan

Walaupun idenya keren, tetap ada beberapa hal yang bisa bikin masyarakat berat hati kalau aturan ini diterapkan:

  • Prosedur ribet: banyak transaksi HP bekas yang terjadi di pasar tradisional atau lewat online shop kecil, jadi kalau prosedurnya ribet, orang bisa aja tetap pilih jalan pintas tanpa balik nama.
  • Biaya tambahan: kalau ada biaya admin buat balik nama, bisa bikin harga HP second naik dan jadi nggak kompetitif.
  • Privasi data: data KTP dan IMEI harus benar-benar dilindungi. Kalau sampai bocor, justru bisa jadi masalah baru.
  • Akses untuk daerah terpencil: jangan sampai aturan ini cuma gampang dipakai di kota besar, tapi susah diakses buat masyarakat di daerah.

Tips Buat Kamu yang Sering Beli HP Bekas

Sambil nunggu aturan ini jelas, ada baiknya kamu lebih hati-hati setiap mau transaksi HP second. Berikut beberapa tips simpel yang bisa dipakai:

  1. Cek IMEI dengan *#06# terus cocokin sama dusbook atau data di sistem.
  2. Tanya bukti pembelian, nota, atau garansi kalau ada. Ini bisa jadi bukti kalau HP itu bener-bener legal.
  3. Pastikan identitas penjual jelas, jangan asal beli dari orang yang nggak jelas asal-usulnya.
  4. Jangan gampang tergoda harga murah banget. Kalau harganya nggak masuk akal, bisa jadi ada yang nggak beres.
  5. Kalau bisa, transaksi di tempat atau platform yang punya jaminan keamanan biar lebih aman.
BACA JUGA :  Bahaya Oversharing di Medsos dan Cara Menghindarinya

Kesimpulan

Wacana balik nama HP bekas dari Komdigi memang masih dalam tahap ide, tapi tujuan utamanya jelas: bikin pasar HP second lebih aman, bersih, dan bebas dari barang curian. Kalau aturan ini berhasil diimplementasikan dengan baik, bisa jadi langkah positif buat melindungi konsumen sekaligus menjaga ekosistem pasar HP di Indonesia.

Tapi di sisi lain, Komdigi harus bener-bener mikirin cara penerapannya biar nggak nyusahin masyarakat. Mulai dari biaya, privasi data, sampai akses di daerah harus jadi perhatian utama. Kalau semua itu bisa beres, balik nama HP bisa jadi sistem yang berguna banget buat kita semua.

Share
Written by
Haidar Ali Asgari

Nggak banyak gaya, yang penting banyak cerita Lagi suka explore tempat baru + dengerin lagu lama Biar hidup ada soundtrack-nya

Explore more

News

Nestlé Akan PHK 16.000 Pekerja Secara Global, Ini Penjelasan Lengkapnya

Langkah CEO Baru: Perubahan Besar di Tubuh Nestlé CEO baru, Philipp Navratil, datang dengan visi kuat untuk “menyalakan ulang mesin bisnis” Nestlé. Di...

Related Articles
News

Satu Tahun Prabowo Memimpin: Angka Kemiskinan Turun Jadi 8,47%

Keberlanjutan — apakah tren ini bisa bertahan dalam jangka panjang? Kualitas pekerjaan...

News

Muhammadiyah Jadi Ormas Agama Terkaya ke-4 di Dunia, Ini Faktanya!

Benarkah Angka Kekayaannya Valid? Penting untuk diketahui, angka kekayaan Muhammadiyah yang beredar...

News

Paspor Malaysia Sekarang Setara dengan Amerika Serikat, Terkuat Kedua di ASEAN!

Selain itu, waktu pembaruan data juga jadi faktor penting. Setiap kali ada...

News

Arab Saudi Tanam 20 Juta Pohon Zaitun di Gurun — Bisa Hasilkan 11.000 Ton Minyak Per Tahun?

Dampak lingkungan: ada yang harus dikhawatirkan Mengubah gurun jadi perkebunan skala besar...