Eventbogor.com – Harapan besar masyarakat Indonesia untuk melihat Timnas Garuda tampil di Piala Dunia 2026 akhirnya pupus. Laga melawan Irak yang berakhir dengan skor 0-1 jadi penentu langkah Indonesia terhenti di babak keempat kualifikasi zona Asia. Kekalahan ini membuat mimpi jutaan suporter harus tertunda lagi, meski perjuangan tim sejauh ini sudah dianggap luar biasa.
Dalam laga yang digelar dengan tensi tinggi itu, Indonesia tampil cukup solid di babak pertama. Namun satu kesalahan kecil berhasil dimanfaatkan Irak dan berujung pada gol tunggal kemenangan. Sejak saat itu, permainan Garuda makin terbuka, tapi sayangnya upaya penyama kedudukan belum berhasil hingga peluit akhir dibunyikan.
Erick Thohir: “Kami mohon maaf, mimpi itu belum terwujud”
Menanggapi hasil ini, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada masyarakat. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, ia menulis, “Kami memohon maaf, mimpi masuk ke Piala Dunia belum bisa kami wujudkan.”
Erick juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemain, pelatih, dan seluruh suporter yang telah memberikan dukungan penuh selama perjalanan panjang di kualifikasi. Menurutnya, meski hasil akhir belum sesuai harapan, perjuangan tim ini sudah menorehkan sejarah dengan mampu menembus babak keempat — sesuatu yang belum pernah diraih sebelumnya oleh Indonesia di era modern.
Respons publik: kecewa tapi tetap bangga
Setelah pernyataan Erick, linimasa media sosial langsung ramai. Ada yang kecewa, ada juga yang tetap memberi semangat. Banyak netizen bilang kalau mereka bangga karena Indonesia sudah bisa bersaing di level Asia, walau hasilnya belum maksimal. Tapi sebagian lain juga menyoroti perlunya evaluasi total dari manajemen PSSI hingga sistem pembinaan pemain muda.
Beberapa analis sepak bola menilai, kegagalan ini bisa jadi bahan introspeksi penting. Pasalnya, dari segi permainan dan semangat, Indonesia sudah menunjukkan peningkatan signifikan. Tapi untuk bisa bersaing lebih jauh, dibutuhkan strategi yang lebih matang, termasuk soal taktik, fisik pemain, dan kesiapan mental di laga-laga krusial.