Eventbogor.com – Kabar mengejutkan datang dari Nestlé, perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia. Dalam dua tahun ke depan, Nestlé berencana memangkas sekitar 16.000 karyawan di seluruh dunia. Jumlah ini setara dengan 5,8% dari total tenaga kerja global mereka yang mencapai kurang lebih 277.000 orang. Langkah ini merupakan bagian dari strategi efisiensi dan transformasi besar yang sedang dijalankan oleh CEO baru mereka, Philipp Navratil.
Apa yang Jadi Alasan di Balik PHK Besar Ini?
Transformasi ini dilakukan karena Nestlé menghadapi tantangan yang cukup berat di pasar global. Penjualan melambat, tekanan biaya meningkat, dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan tren bisnis modern jadi alasan utama di balik keputusan besar ini. Berikut beberapa poin pentingnya:
- Restrukturisasi internal — Nestlé ingin mempercepat transformasi agar organisasi lebih cepat dan efisien dalam pengambilan keputusan.
- Tekanan biaya produksi — mulai dari harga bahan baku, energi, hingga distribusi, semuanya meningkat tajam.
- Target penghematan meningkat — dari 2,5 miliar franc Swiss menjadi 3 miliar franc Swiss (sekitar Rp53 triliun) hingga akhir 2027.
- Adaptasi terhadap pasar digital — perusahaan ingin beralih ke strategi bisnis yang lebih berbasis teknologi dan data.
Siapa Saja yang Bakal Terdampak?
Dari total 16.000 posisi yang bakal dipangkas, sekitar 12.000 pekerja kantor (white-collar) akan terdampak, sementara 4.000 sisanya berasal dari sektor manufaktur dan rantai pasok. Dengan kata lain, pemangkasan ini nggak cuma terjadi di satu wilayah, tapi akan tersebar di banyak negara tempat Nestlé beroperasi.
Sejauh ini, perusahaan belum menjelaskan secara detail negara mana yang paling terdampak, termasuk apakah ada efek langsung ke Nestlé Indonesia. Namun, mereka menegaskan kalau setiap proses PHK bakal dilakukan dengan cara yang transparan dan sesuai regulasi lokal di tiap negara.