Eventbogor.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru aja ngungkap fakta mengejutkan — ternyata air hujan di Jakarta mengandung mikroplastik. Jadi, bukan cuma laut atau sungai yang tercemar, tapi langit juga udah ikut “terpolusi”. Mikroplastik ini terbawa angin, naik ke atmosfer, lalu turun lagi bareng hujan. Gila sih, polusi plastik sekarang bener-bener ada di mana-mana.
Apa Sih Mikroplastik Itu?
Mikroplastik adalah partikel plastik super kecil, bahkan lebih halus dari debu. BRIN nemuin beberapa jenis mikroplastik di air hujan Jakarta, seperti:
- Serat sintetis dari pakaian berbahan poliester atau nilon.
- Fragmen plastik kecil seperti polietilena dan polipropilena dari sampah yang terurai.
- Partikel ban kendaraan (polibutadiena) yang terlepas di jalanan.
Seberapa Parah Polusinya?
Menurut data BRIN, di wilayah pesisir Jakarta ditemukan sekitar 15 partikel mikroplastik per meter persegi per hari dalam air hujan. Angka itu bisa beda di tiap area, tapi jelas ini bukan jumlah yang kecil. Artinya, setiap kali hujan turun, partikel plastik ikut “mandi” bareng kita.
Kenapa Ini Bisa Bahaya?
Karena ukurannya sangat kecil, mikroplastik bisa:
- Terhirup lewat udara, terus masuk ke paru-paru tanpa disadari.
- Masuk ke tubuh lewat air atau makanan, kalau udah mencemari sumber air dan rantai makanan.
- Mengandung bahan kimia berbahaya kayak BPA dan ftalat, atau bahkan nyerap racun dari polusi udara.
BRIN menegaskan, “yang berbahaya bukan air hujannya, tapi partikel mikroplastik di dalamnya yang bisa bawa zat kimia toksik.”
Dari Mana Asalnya?
Beberapa penyebab utama kenapa mikroplastik bisa nyebar ke udara dan turun bareng hujan antara lain:
- Pelepasan serat dari pakaian sintetis waktu dicuci.
- Abrasi ban kendaraan di jalan yang padat.
- Pembakaran sampah plastik sembarangan.
- Sampah plastik yang terurai di tempat terbuka karena panas dan hujan.
Langkah yang Disarankan BRIN
BRIN nyaranin biar pemantauan kualitas udara dan air hujan dilakukan secara rutin. Pemerintah juga perlu bikin regulasi soal batas aman mikroplastik dan memperketat pengelolaan sampah plastik. Selain itu, masyarakat bisa ikut bantu dari hal-hal kecil.