Eventbogor.com – Bank Rakyat Indonesia (BRI) kembali menunjukkan tajinya di dunia perbankan. Hingga Triwulan III tahun 2025, BRI sukses mencatat laba bersih sebesar Rp41,2 triliun. Tapi yang menarik bukan cuma angkanya, melainkan juga arah strategi BRI yang makin fokus ke penguatan ekonomi kerakyatan. Jadi, bukan sekadar cuan, tapi juga berdampak ke masyarakat luas.
Di Balik Laba Rp41,2 Triliun
Pencapaian ini bukan kebetulan. BRI berhasil menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan tanggung jawab sosial. Beberapa faktor utama yang bikin kinerja BRI tetap kuat di tengah tantangan ekonomi adalah:
- Peningkatan dana murah (CASA) yang mencapai sekitar 67,6%, bikin beban biaya dana lebih ringan.
- Likuiditas terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) di kisaran 86,5%.
- Efisiensi digital lewat kanal seperti BRImo dan QRIS yang mempercepat transaksi dan menekan biaya operasional.
Dengan kombinasi ini, BRI bisa terus tumbuh sehat sambil memperluas dampaknya untuk masyarakat kecil dan pelaku UMKM.
Fokus ke Ekonomi Kerakyatan
Sejalan dengan misi “Memberi Makna Indonesia”, BRI menegaskan perannya sebagai penggerak ekonomi rakyat. Beberapa langkah konkret yang dijalankan antara lain:
- Perluasan kredit mikro dan UMKM untuk bantu pelaku usaha kecil naik kelas.
- Dukungan ke program pemerintah seperti pembiayaan subsidi dan inklusi keuangan.
- Digitalisasi layanan agar masyarakat di pelosok juga bisa akses layanan keuangan dengan mudah.
- Peningkatan efisiensi supaya dana bisa lebih banyak dialokasikan ke sektor produktif.
Dampak Positif untuk UMKM dan Masyarakat
Langkah BRI ini jelas punya efek domino yang positif. Saat UMKM dapat akses modal lebih mudah, otomatis roda ekonomi lokal ikut bergerak. Beberapa dampak yang bisa dirasakan antara lain:
- Pelaku UMKM bisa dapat pembiayaan tanpa ribet.
- Daerah-daerah terpencil makin terjangkau lewat jaringan BRILink dan layanan digital.
- Lapangan kerja baru muncul seiring pertumbuhan usaha kecil.
- Peningkatan literasi keuangan di masyarakat.