Eventbogor.com – Wacana soal single salary ASN atau sistem gaji tunggal lagi ramai dibahas pemerintah dan DPR. Tujuannya simpel: bikin pengelolaan gaji ASN lebih efisien, transparan, dan adil. Tapi, tenang dulu — kebijakan ini belum berlaku di 2026 karena masih dalam tahap pembahasan dan kajian.
📌 Apa Itu Single Salary ASN?
Single salary adalah sistem penggajian di mana ASN bakal nerima satu paket penghasilan yang sudah mencakup semua komponen: gaji pokok, tunjangan kinerja, tunjangan kemahalan, tunjangan keluarga, dan lainnya. Jadi, nggak ada lagi banyak tunjangan terpisah seperti sekarang. Lebih ringkas, lebih gampang dihitung, dan terlihat lebih adil.
🎯 Kenapa Pemerintah Bahas Ini?
Setidaknya ada empat alasan utama kenapa konsep ini masuk dalam agenda reformasi birokrasi:
- Efisiensi Anggaran: Sistem ini bisa mengurangi pembayaran ganda dan bikin pengelolaan keuangan negara lebih rapi.
- Reformasi Birokrasi: Gaji yang jelas dan transparan diharapkan menekan praktik honor-honor “tambahan” yang nggak perlu.
- Keadilan & Kompetitif: Memberikan standar penghasilan yang setara dan adil antar ASN di berbagai daerah dan instansi.
- Meningkatkan Integritas: Kalau gaji sudah memadai, peluang ASN “main proyek” di luar mekanisme resmi bisa ditekan.
⏳ Berlaku Mulai 2026?
Jawabannya: belum. Meski konsep single salary masuk dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2026, Kemenkeu dan KemenPAN-RB menegaskan bahwa kebijakan ini tidak langsung diterapkan. Saat ini masih tahap kajian, simulasi fiskal, dan penyusunan aturan teknis sebelum diputuskan secara resmi.
🔍 Uji Coba Sudah Dilakukan
Sejak 2023, sistem single salary ini sudah diuji coba di beberapa instansi tertentu, termasuk KPK dan PPATK, sebagai pilot project. Hasil dari uji coba inilah yang nantinya dijadikan acuan untuk merancang skema nasional yang lebih matang dan adil.