Apa yang Terjadi?
Eventbogor.com – Tanggal 10 September 2025 jadi momen kelam buat dunia politik Amerika. Charlie Kirk, aktivis konservatif sekaligus pendiri Turning Point USA, ditembak saat mengisi acara di Utah Valley University (UVU). Acara itu bagian dari tur nasionalnya yang bertajuk “American Comeback Tour”, dan bahkan baru pemberhentian pertama dari serangkaian jadwal yang udah disiapkan.
Sekitar 3.000 orang hadir di acara itu. Awalnya suasana adem dan penuh antusias, apalagi formatnya interaktif, di mana Kirk duduk di bawah tenda “Prove Me Wrong” sambil jawab pertanyaan audiens. Tapi, semua berubah ketika tembakan terdengar. Peluru mengenai leher bagian kiri Kirk, bikin panik massa. Dia langsung dibawa ke rumah sakit, tapi akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Bagaimana Modus Penembakan?
Polisi menduga kuat penembakan ini bukan insiden acak. Dari hasil penyelidikan, tembakan diduga datang dari atap Losee Center di area kampus. Senjata yang dipakai adalah senapan bolt-action yang ditemukan di hutan dekat lokasi. Menariknya, di dalam senapan itu masih ada peluru yang belum ditembakkan. Bahkan ada laporan bahwa peluru dan senjata tersebut punya ukiran tertentu yang dikaitkan dengan ideologi tertentu.
Dari detail ini, penyidik menilai aksi pelaku udah direncanakan. Bukan cuma asal tembak, tapi benar-benar target terarah. Metode rooftop shooting ini juga mirip dengan kasus-kasus penembakan besar lain di AS yang biasanya digolongkan sebagai aksi sniper.
Proses Pencarian Pelaku
Setelah kejadian, aparat langsung gercep. Area kampus disterilkan, polisi lokal gabung dengan tim federal buat ngejar pelaku. Seorang pria sempat ditahan, tapi akhirnya dibebaskan karena nggak terbukti terlibat. Jadi sampai sekarang, penembak sebenarnya masih buron.
FBI bahkan turun tangan lebih serius. Mereka kasih reward US$100.000 (sekitar Rp1,65 miliar) buat siapa aja yang bisa kasih info valid soal penembak. Publik juga diminta bantuin dengan nyerahin rekaman, foto, atau bukti apapun yang bisa ngebantu penyelidikan.