Sekilas Tentang Demo di Belanda
Eventbogor.com – Belakangan ini Belanda lagi rame sama berbagai aksi demo. Bukan cuma di satu kota, tapi nyebar ke The Hague, Amsterdam, sampai kampus-kampus. Isunya juga macem-macem: mulai dari kebijakan imigrasi, konflik Israel-Gaza, isu rasisme, sampai pemotongan anggaran pendidikan. Jadi, bukan hal aneh kalau suasana politik dan sosial di sana lagi panas.
Kenapa Demo Bisa Meledak?
1. Imigrasi & Suaka
Ada kelompok yang protes kebijakan suaka karena dianggap terlalu longgar. Tapi di sisi lain, ada juga yang dukung pengungsi. Ketegangan dua kubu ini bikin aksi di jalanan sering berujung ricuh.
2. Konflik Israel-Gaza
Ribuan orang turun ke jalan bawa simbol warna merah atau slogan “red line”. Mereka nuntut Belanda lebih tegas soal bantuan kemanusiaan di Gaza. Bahkan, mahasiswa di beberapa kampus sampai menduduki gedung untuk minta universitas putus kerja sama dengan institusi Israel.
3. Anti-Rasisme & Sayap Kanan
Bangkitnya politik sayap kanan bikin banyak orang resah. Aksi anti-rasisme digelar di Amsterdam dan kota lain, dengan dukungan organisasi HAM sampai komunitas lokal.
4. Pendidikan Dipangkas
Pemotongan dana buat universitas bikin mahasiswa dan dosen turun ke jalan. Mereka khawatir program studi, riset, dan masa depan akademik jadi korban kebijakan anggaran.
Aksi yang Paling Ramai Dibicarakan
– The Hague: Demo sayap kanan sempat ricuh, bentrok sama polisi, bahkan ada mobil rusak.
– Pawai “Red Line”: Puluhan ribu orang ikut aksi solidaritas buat Gaza.
– Kampus: Mahasiswa di Utrecht dan Nijmegen menduduki gedung, bikin tekanan ke universitas makin besar.
Dampak dari Demo- demo Ini
Aksi ini jelas punya efek nyata: macet di jalan, pengamanan ekstra di kantor pemerintah, debat panas di parlemen, sampai tekanan buat universitas bikin keputusan cepat. Buat anak muda, demo ini juga jadi pelajaran nyata tentang hak berpendapat dan gimana cara nyuarain aspirasi dengan efektif.