Eventbogor.com – Kabar terbaru: Shell resmi mengumumkan rencana untuk melepas bisnis ritel SPBU (stasiun pengisian bahan bakar) di Indonesia. Targetnya, proses ini bakal rampung pada 2026. Walau begitu, bisnis pelumas (lubricants) masih tetap dikelola Shell dan bahkan kemungkinan mereknya tetap dipakai lewat perjanjian lisensi dengan pemilik baru.
Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Shell akan mengalihkan kepemilikan ratusan SPBU dan terminal BBM ke pihak lain. Meski begitu, SPBU tetap beroperasi normal selama masa transisi. Jadi, buat kamu pengguna setia Shell, sementara ini nggak ada perubahan besar di lapangan.
Siapa Calon Pemilik Baru?
Pihak yang akan ambil alih adalah Citadel Pacific Limited (perusahaan asal Filipina) yang berpartner dengan Sefas Group (pemain lokal di bisnis energi Indonesia). Jadi, meski kepemilikannya berubah, tetap ada sentuhan lokal yang kuat dalam pengelolaan nanti.
Kenapa Shell Melepas SPBU di RI?
Ada beberapa alasan yang bikin Shell ambil langkah ini:
- Fokus bisnis: Shell mau lebih serius di sektor pelumas, energi terbarukan, dan teknologi energi.
- Efisiensi portofolio: Melepas aset SPBU bikin mereka bisa fokus ke pasar yang dianggap lebih potensial.
- Kondisi lokal: Tantangan regulasi impor BBM dan kebutuhan modal besar di bisnis SPBU jadi faktor pendorong.
Apa Dampaknya Buat Kamu?
- SPBU tetap buka: kamu masih bisa isi BBM di Shell tanpa khawatir.
- Logo Shell mungkin tetap ada: berkat lisensi merek, walau pemiliknya sudah beda.
- Program promo bisa berubah: misalnya soal loyalty card atau diskon.
- Pasokan bisa naik turun sementara: karena ada proses penyesuaian distribusi dan regulasi impor.
Dampak ke Industri BBM Indonesia
Langkah Shell ini bikin peluang baru buat pemain lokal untuk memperbesar jaringan SPBU. Pemerintah juga dipastikan ikut mengawasi supaya pasokan energi tetap aman. Persaingan dengan Pertamina, BP, dan brand lain juga bakal makin seru ke depannya.