Kerugian Fantastis Akibat Tambang Ilegal
Eventbogor.com – Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengungkap fakta mengejutkan soal tambang ilegal di Bangka Belitung. Menurut Prabowo, kerugian negara akibat aktivitas tambang ilegal bisa mencapai Rp300 triliun! Jumlah ini nggak cuma soal uang, tapi juga kerusakan lingkungan dan potensi hilangnya sumber daya alam yang seharusnya bisa dikelola secara resmi oleh PT Timah Tbk.
Tambang ilegal ini dijalankan oleh enam perusahaan yang beroperasi tanpa izin resmi. Aktivitas mereka bikin negara rugi secara finansial dan merusak ekosistem lokal, mulai dari kerusakan lahan, pencemaran air, sampai gangguan bagi masyarakat sekitar.
Penyerahan Aset Rampasan Negara
Untuk menunjukkan keseriusan pemerintah, Prabowo ikut menyaksikan penyerahan aset hasil tambang ilegal ke PT Timah Tbk pada 6 Oktober 2025. Aset ini termasuk 6 smelter, 108 alat berat, 680.687 kg logam timah, tanah seluas 238.848 m², dan sejumlah kendaraan. Total nilai aset diperkirakan sekitar Rp6–7 triliun.
Penyerahan ini jadi langkah konkret pemerintah untuk mengembalikan kerugian negara sekaligus memberikan efek jera bagi pelaku tambang ilegal. Publik pun makin sadar soal pentingnya pengawasan sektor tambang.
Kandungan Monasit, Logam Jarang Bernilai Tinggi
Tidak hanya timah, di lokasi smelter juga ditemukan kandungan monasit—logam tanah jarang yang sangat berharga. Satu ton monasit bisa dihargai sampai USD 200.000, dan total estimasi kandungannya mencapai 40.000 ton. Potensi nilainya bisa mencapai sekitar USD 8 miliar atau Rp120 triliun.
Monasit punya banyak kegunaan di industri teknologi tinggi, termasuk baterai, elektronik, dan energi terbarukan. Pengawasan tambang ilegal jadi penting supaya Indonesia nggak kehilangan sumber daya strategis bernilai tinggi di pasar global.