Eventbogor.com – Kalau kamu ikut update berita transportasi atau ekonomi, pasti denger soal proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) yang berdampak besar ke keuangan BUMN. Singkatnya: proyek ini makan biaya gede, bikin utang menumpuk, dan akhirnya nyeret PT KAI kebagian beban—sampe banyak yang bilang “nyaris bangkrut”.
Apa saja angka-angka yang harus diketahui?
Gampangnya, ini ringkasan angka penting biar kamu nggak pusing:
- Pinjaman dari China Development Bank (CDB) untuk nutup cost overrun: sekitar Rp6,98 triliun.
- Total investasi proyek diperkirakan mencapai USD 7,2 miliar (sekitar Rp116 triliun), dengan ~75% dibiayai CDB.
- Kerugian yang dicatat PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) sebagai pemegang saham KCIC: Rp4,195 triliun (2024) dan Rp1,625 triliun (H1 2025).
- Karena PT KAI memiliki saham mayoritas di PSBI, beban yang harus ditanggung KAI: sekitar Rp2,23 triliun (2024) + ~Rp951 miliar (H1 2025) — total akumulasi ~Rp3,23 triliun sampai pertengahan 2025.
- Beban bunga tahunan dari utang proyek diperkirakan mencapai ~Rp2 triliun per tahun — jadi tekannya bukan cuma pokok utang, tapi juga bunga.
Jadi, apa yang bikin PT KAI “nyaris bangkrut”?
Istilah “hampir bangkrut” lebih ke gambaran dramatis dari tekanan finansial yang nyata: KAI masih mencatat laba operasi, tapi beban kerugian dan bunga dari proyek Whoosh ngegerus keuangan mereka. Kalau nggak ada tindakan (restrukturisasi utang, suntikan modal, atau peningkatan pendapatan), beban ini bisa ganggu kelangsungan usaha.
Apa solusi yang lagi dipikirkan?
Beberapa langkah yang sedang ditempuh atau dibahas pihak terkait:
- Restrukturisasi utang — koordinasi antara PT KAI, BPI Danantara, dan kreditor untuk atur ulang tenor/struktur pembayaran.
- Penyelamatan finansial dari pemegang saham/BUMN lain atau skema pendanaan baru agar likuiditas membaik.
- Optimasi operasional dan peningkatan okupansi penumpang supaya pendapatan naik dan beban lebih ringan.
Kenapa ini relevan buat anak muda?
Selain jadi berita panas ekonomi, proyek ini berdampak ke biaya negara, anggaran BUMN, dan prioritas pembangunan yang mungkin dirasakan lewat kebijakan publik. Buat kamu yang baca berita ekonomi, investasi, atau tertarik soal transportasi publik — ini study case besar soal risiko proyek infrastruktur berskala besar.