Home News Menkeu Purbaya Tarik Rp200 Triliun dari BI: Kenapa dan Apa Dampaknya?
News

Menkeu Purbaya Tarik Rp200 Triliun dari BI: Kenapa dan Apa Dampaknya?

Share
indonesian rupiahs money paper on hand,cash on hand
Share

Inti singkat

Eventbogor.com – Pemerintah — melalui Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa — berencana memindahkan sekitar Rp200 triliun dana pemerintah yang “terparkir” di Bank Indonesia ke perbankan. Tujuannya simpel: nambah likuiditas supaya bank lebih gampang menyalurkan kredit dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kenapa ini dilakukan sekarang?

Setelah beberapa periode likuiditas ketat, saldo kas negara yang nganggur di BI dianggap bisa dipakai untuk memperlancar aliran uang di sistem keuangan. Dengan duit yang bergerak ke bank, diharapkan usaha kecil, UMKM, dan konsumsi rumah tangga dapat kebagian suntikan modal atau kredit.

Gimana mekanismenya?

Secara garis besar: dana pemerintah yang tercatat di BI dipindahkan ke rekening pemerintah di perbankan. Pemerintah pun meminta agar BI tidak menyerap kembali dana itu lewat operasi moneter — artinya dana ini diharapkan tetap “tinggal” di perbankan dan dipakai untuk keperluan kredit, bukan ditarik lagi ke BI.

Potensi dampak positif

– Lebih banyak kredit tersedia: Bank jadi punya ruang lebih untuk kasih pinjaman, terutama ke sektor riil dan UMKM.

– Dorongan pertumbuhan: Kredit tambahan bisa nambah belanja, produksi, dan investasi sehingga pertumbuhan ekonomi terdorong.

– Sentimen pasar membaik: Langkah ini biasanya disambut positif pasar — saham bank bisa menguat karena prospek likuiditas membaik.

Risiko yang mesti diawasi

– Risiko kebocoran ke instrumen non-produktif: Kalau nggak dikawal, dana bisa dipakai untuk beli surat utang atau instrumen lain yang nggak langsung bantu ekonomi riil.

BACA JUGA :  Video Prabowo Diputar di Bioskop: Apa yang Terjadi dan Kenapa Ramai?

– Potensi inflasi: Aliran dana yang besar ke perekonomian berisiko mendorong inflasi kalau permintaan tumbuh terlalu cepat dibanding pasokan.

– Moral hazard: Kalau langkah ini jadi “jalan pintas” tiap ekonomi lesu, ada risiko kebijakan jangka panjang yang kurang disiplin.

Share
Written by
Haidar Ali Asgari

Nggak banyak gaya, yang penting banyak cerita Lagi suka explore tempat baru + dengerin lagu lama Biar hidup ada soundtrack-nya

Explore more

News

PBB Akui Palestina Merdeka, 142 Negara Mendukung, 10 Menolak

Dukungan Internasional untuk Palestina Pada 12 September 2025, Majelis Umum PBB mengesahkan Deklarasi New York yang mengakui kemerdekaan Palestina. Resolusi ini mendapat dukungan...

Related Articles
News

Lebih dari Sepertiga Anggota DPR Nggak Cantumin Pendidikan, Kok Bisa?

Data dari BPS & KPU Bikin Kaget Eventbogor.com – Kalau ngomongin wakil...

News

UK dan NATO Tingkatkan Pertahanan Udara di Eropa Timur

Inti ceritanya — apa yang terjadi? Eventbogor.com – Baru-baru ini UK dan...

News

KTT Darurat Arab-Islam di Doha: Reaksi Keras Setelah Serangan Israel di Qatar

Apa yang terjadi — ringkas dan jelas Eventbogor.com – Baru-baru ini, digelar...

News

Usulan “Satu Orang Satu Akun Medsos”: Wamenkomdigi Lagi Kaji, Apa Dampaknya Buat Kita?

Apa itu usulan “satu orang satu akun”? Eventbogor.com – Belakangan ramai dibahas...