Eventbogor.com – Kalau biasanya politisi identik sama dunia yang kaku, serius, dan penuh aturan, sosok Sanae Takaichi justru hadir dengan sisi unik yang bikin banyak orang kaget. Bayangin aja, seorang calon Perdana Menteri Jepang ternyata punya latar belakang sebagai drummer band heavy metal waktu muda! Fakta ini bikin namanya makin sering diperbincangkan, bukan cuma soal politik, tapi juga soal gaya hidupnya yang beda dari politisi kebanyakan.
Siapa sebenarnya Sanae Takaichi?
Sanae Takaichi adalah politikus senior dari partai Liberal Democratic Party (LDP). Di tahun 2025, namanya muncul sebagai kandidat kuat untuk jadi Perdana Menteri Jepang, bahkan berpotensi jadi wanita pertama yang menduduki jabatan tersebut. Usianya sudah lebih dari 60 tahun, tapi energinya masih keliatan segar, apalagi dengan kisah masa mudanya yang penuh warna.
Selain dikenal karena sikap politiknya yang tegas, dia juga punya image berbeda: seorang penggemar berat musik rock dan heavy metal. Hal ini bikin dia nggak cuma disorot media Jepang, tapi juga jadi headline di media internasional.
Fakta menarik tentang Takaichi
- Pernah jadi drummer metal — waktu kuliah, dia main drum di sebuah band, bukan sekadar penonton konser. Jadi bener-bener nyemplung di dunia musik.
- Fans X Japan — ada video lawas dia nyanyi lagu “Rusty Nail” dari X Japan di acara TV yang sempat viral. Media juga nyebut dia ngefans Iron Maiden dan Deep Purple.
- Pernah jadi biker — dulu sempat doyan motor gede, lengkap dengan gaya rambut dan fashion khas anak band era itu.
- Politik keras — meskipun hobi musik cadas, pemikirannya cukup konservatif: dia mendukung revisi konstitusi Jepang agar militer lebih kuat, serta punya pandangan tradisional soal isu sosial.
Kenapa sisi metalnya rame dibahas?
Publik Jepang terbiasa lihat politisi tampil kaku dan formal. Tiba-tiba ada sosok calon PM yang ketahuan nyanyi lagu rock dan punya masa lalu sebagai anak band, otomatis bikin heboh. Buat sebagian orang, ini bikin dia terlihat lebih manusiawi dan relatable. Tapi ada juga yang merasa aneh, karena imej metal dianggap bertolak belakang dengan gaya konservatifnya di politik.