Bayangin kalau semua pemimpin punya cara pikir kayak Nishimatsu — bukan cuma mikirin keuntungan pribadi, tapi juga kesejahteraan timnya. Dunia kerja bakal jauh lebih sehat, solid, dan penuh rasa hormat.
Kisahnya jadi pengingat kalau terkadang, langkah paling sederhana seperti memotong gaji atau naik transportasi umum bisa punya makna besar buat menunjukkan rasa tanggung jawab dan empati. Haruka Nishimatsu udah buktiin kalau jadi pemimpin hebat itu bukan tentang gaya hidup glamor, tapi tentang keberanian buat berkorban demi orang lain.