Banyak fans yang menunjukkan reaksi beragam. Sebagian menganggap keputusan ini tepat karena Timnas perlu suasana baru setelah gagal di kualifikasi Piala Dunia 2026. Tapi sebagian lagi kecewa, karena di bawah STY, Timnas sempat menunjukkan peningkatan signifikan: lolos ke 16 besar Piala Asia 2023 dan sampai semifinal Piala Asia U-23 2024 — pencapaian yang sebelumnya jarang banget kita lihat.
Langkah selanjutnya buat Timnas Indonesia
Sekarang pertanyaannya, siapa yang bakal jadi pengganti Shin? PSSI belum mengumumkan secara resmi, tapi kabarnya mereka sedang menjajaki beberapa nama pelatih baru, baik lokal maupun asing. Erick bilang, yang dicari bukan cuma pelatih berprestasi, tapi juga yang bisa membangun sistem jangka panjang, paham karakter pemain Indonesia, dan bisa beradaptasi dengan kultur sepak bola nasional.
Buat generasi muda yang ngikutin Timnas dari dulu, ini bisa jadi momen penting. Mungkin nggak semua orang setuju sama keputusan ini, tapi satu hal yang jelas: PSSI lagi berusaha bikin fondasi baru. Kalau benar-benar dijalankan dengan konsisten, bukan nggak mungkin ini jadi titik balik buat sepak bola Indonesia menuju level yang lebih tinggi.
Kesimpulan: saatnya mulai babak baru
Dengan tegasnya Erick Thohir menutup peluang Shin Tae-yong untuk kembali, PSSI ingin menegaskan bahwa era baru Timnas Indonesia resmi dimulai. Bukan lagi sekadar hasil cepat, tapi membangun sistem yang kuat dari akar. Fans boleh berbeda pendapat, tapi semangat “move on” ini bisa jadi sinyal baik kalau sepak bola kita mulai berpikir lebih panjang ke depan.
Apapun yang terjadi, Shin Tae-yong tetap punya tempat di hati banyak suporter karena jasanya membangkitkan semangat Garuda. Tapi sekarang, semua mata tertuju ke arah baru yang sedang disiapkan PSSI. Kita tunggu saja siapa pelatih baru yang akan memimpin dan seperti apa wajah baru Timnas Indonesia ke depannya.