Apa sih yang terjadi?
Eventbogor.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bikin gebrakan dengan ngusulin supaya pengelolaan penerimaan negara—mulai dari pajak sampai bea cukai—langsung dia yang urus. Menurutnya, kalau lewat Wakil Menteri, prosesnya kepanjangan. Jadi biar ringkas, dia siap “pegang dua-duanya” sendiri.
Kenapa dia usul gitu?
Posisi Wamenkeu yang biasanya handle penerimaan kosong sejak Anggito Abimanyu pindah jadi Ketua LPS. Nah, Purbaya nggak mau ada kekosongan koordinasi. Dengan ambil alih langsung, dia yakin masalah bisa cepat diberesin tanpa ribet birokrasi.
Aksi nyata Purbaya
Biar nggak cuma wacana, dia udah perintahkan Bea Cukai buat cek acak jalur hijau impor. Biasanya jalur ini bebas pemeriksaan fisik, tapi Purbaya curiga bisa jadi celah penyelundupan. Langkah ini dianggap cara jitu buat nahan barang ilegal tanpa ngorbanin kelancaran arus barang.
Keuntungan kalau beneran dijalankan
1. Koordinasi lebih cepat: Semua keputusan bisa langsung keluar dari Menkeu.
2. Respons lebih sigap: Kalau ada kebocoran atau masalah, bisa langsung diatasi.
3. Birokrasi makin singkat: Target penerimaan bisa lebih mudah dicapai tanpa drama panjang.
Risikonya juga ada
1. Kekuasaan terlalu terpusat: Transparansi bisa berkurang kalau semua kendali di satu orang.
2. Beban kerja makin berat: Menkeu udah banyak urusan, tambah ini bisa bikin fokusnya pecah.
3. Potensi gesekan: Direktorat, DPR, sampai pengawas bisa aja mempertanyakan akuntabilitas dan legalitasnya.
Jalan panjang ke depan
Meski wacananya menarik, realisasinya masih perlu izin presiden, aturan baru, sampai pembagian tugas internal. Publik jelas bakal nungguin: apakah bener-bener bikin penerimaan negara lebih efisien, atau malah bikin sistem makin berat sebelah.
Buat kita yang muda
Urusan pajak emang kedengerannya jauh, tapi dampaknya langsung ke kehidupan sehari-hari: sekolah, jalan, kesehatan, semua dari duit negara. Jadi, penting banget ngikutin isu kayak gini biar tau apakah kebijakan beneran berpihak ke masyarakat atau cuma bikin heboh doang.