Pengertian Hipotermia Gunung
Hipotermia gunung adalah kondisi berbahaya di mana suhu tubuh manusia turun drastis di bawah 35°C akibat paparan suhu dingin yang ekstrem, terutama saat berada di ketinggian. Situasi ini bisa terjadi ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada tubuh mampu memproduksinya. Pendaki gunung sering kali menjadi korban karena faktor cuaca yang tidak menentu, pakaian yang tidak memadai, atau kelelahan.
Hipotermia bukan sekadar kedinginan biasa. Ini adalah kondisi medis serius yang dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ vital, bahkan kematian jika tidak segera ditangani.
Perbedaan Hipotermia dan Kedinginan Biasa
Banyak pendaki pemula menyamakan hipotermia dengan kedinginan biasa. Padahal, kedinginan adalah reaksi awal tubuh terhadap suhu rendah, sementara hipotermia adalah hasil dari tubuh yang tak mampu lagi menghangatkan diri.
Kriteria | Kedinginan Biasa | Hipotermia |
---|---|---|
Suhu Tubuh | Normal (36,5 – 37,5°C) | Di bawah 35°C |
Reaksi Tubuh | Menggigil ringan, tangan dingin | Bingung, bicara melantur, lemas, kehilangan kesadaran |
Bahaya | Ringan dan sementara | Potensi kematian jika tidak ditangani |
Penyebab Hipotermia saat Mendaki Gunung
Hipotermia di gunung biasanya disebabkan oleh kombinasi faktor cuaca ekstrem dan kesiapan fisik serta perlengkapan yang tidak memadai. Beberapa penyebab utamanya meliputi:
-
Suhu rendah dan angin kencang (wind chill)
-
Pakaian yang basah atau tidak tahan air
-
Kelelahan berat dan kurang asupan makanan
-
Ketinggian yang memengaruhi metabolisme tubuh
-
Kurangnya perlindungan seperti sleeping bag atau tenda
Faktor Risiko yang Meningkatkan Peluang Hipotermia
Pendaki dengan kondisi berikut lebih rentan mengalami hipotermia:
-
Anak-anak dan lansia
-
Individu dengan berat badan rendah
-
Pendaki yang kurang tidur atau kelelahan
-
Orang yang tidak terbiasa dengan suhu dingin
-
Kurangnya pengetahuan survival dan pertolongan pertama
Gejala Hipotermia Ringan hingga Parah
Hipotermia berkembang secara bertahap dan terbagi dalam beberapa tahap berdasarkan gejalanya: