Eventbogor.com – Banyak orang menganggap overthinking cuma hal sepele, semacam kebiasaan mikirin sesuatu terlalu dalam atau terlalu lama. Padahal, secara ilmiah, overthinking bisa memicu reaksi fisik di tubuh yang efeknya nggak main-main. Ketika pikiranmu terus sibuk menganalisis, membayangkan kemungkinan terburuk, atau mengulang kejadian masa lalu, tubuhmu sebenarnya sedang berada dalam mode “siaga”. Dan kalau mode ini terus aktif, tubuh bisa kelelahan tanpa kamu sadari.
Apa yang Terjadi Saat Kita Overthinking?
Menurut penelitian di bidang neuroscience dan psychophysiology, overthinking bisa memicu aktivasi berlebihan pada sistem saraf simpatik — bagian tubuh yang mengatur respons “fight or flight” alias “lawan atau lari”. Saat itu terjadi, hormon stres seperti kortisol dan adrenalin dilepaskan ke seluruh tubuh. Dalam situasi berbahaya, hormon ini berguna banget karena bikin kamu lebih waspada dan siap bertindak. Tapi kalau dilepaskan terus-menerus tanpa alasan jelas, tubuh bisa mengalami stres kronis.
Itu sebabnya orang yang sering overthinking kadang merasa capek padahal nggak ngapa-ngapain. Otak dan tubuhnya terus bekerja di bawah tekanan, bahkan saat ia cuma duduk diam di kamar.
Dampak Fisik dari Overthinking
Kalau kamu sering mikirin hal yang sama terus-menerus, tubuh bisa mulai “berteriak” lewat berbagai tanda fisik. Beberapa dampak yang sering muncul antara lain:
- Sakit kepala kronis karena otot leher dan bahu terus menegang.
- Gangguan tidur — susah tidur karena otak nggak berhenti mikir, bahkan saat mata udah merem.
- Masalah pencernaan seperti sakit perut, maag kambuh, atau mual tanpa sebab. Ini karena sistem pencernaan punya hubungan kuat dengan kondisi emosional lewat saraf vagus.
- Detak jantung meningkat dan tekanan darah naik, terutama saat kamu terlalu cemas.
- Penurunan imun tubuh yang bikin kamu lebih mudah sakit, pilek, atau kelelahan.
Bahkan, dalam jangka panjang, overthinking bisa memperburuk kondisi seperti hipertensi, gangguan jantung, dan gangguan hormon. Jadi, dampaknya bukan cuma “capek di kepala”, tapi benar-benar bisa bikin tubuh ikut drop.