Home News Prabowo Akan Pangkas Jumlah BUMN dari 1.000 Jadi 200, Ini Alasannya!
News

Prabowo Akan Pangkas Jumlah BUMN dari 1.000 Jadi 200, Ini Alasannya!

Share
Share

Eventbogor.com – Presiden Prabowo Subianto baru aja ngumumin rencana besar: pemerintah bakal merampingkan jumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari sekitar 1.000 entitas jadi cuma 200–240 perusahaan. Langkah ini bukan sekadar potong jumlah, tapi upaya buat bikin BUMN lebih efisien, profesional, dan untungnya lebih nyata buat negara.

Kenapa Harus Dipangkas?

Selama ini, jumlah BUMN yang banyak banget bikin pengelolaannya rumit dan kurang efektif. Banyak perusahaan yang fungsinya mirip, bahkan tumpang tindih. Nah, dengan dikurangi, harapan pemerintah BUMN bisa fokus ke bisnis utama, lebih transparan, dan ngasih dampak ekonomi yang lebih besar.

Tujuan Utamanya Apa?

Prabowo ingin BUMN dikelola dengan standar internasional biar makin kompetitif. Targetnya, rasio keuntungan (return on assets) yang saat ini kecil banget bisa meningkat. Selain itu, ada wacana buat merekrut talenta profesional, termasuk ekspatriat, biar manajemennya lebih kuat dan terbuka dengan praktik global.

Langkah-Langkah yang Bakal Diambil

  • Merger: Gabungin perusahaan sejenis biar gak dobel fungsi.
  • Likuidasi: Tutup BUMN yang udah gak efisien atau gak produktif.
  • Pangkas struktur: Kurangi jumlah komisaris dan bonus-bonus yang gak relevan.
  • Perkuat pengawasan: Biar lebih gampang dipantau dan gak rawan pemborosan.

Dampak Positif yang Diharapkan

  • Operasional lebih efisien dan gak banyak tumpang tindih.
  • Fokus ke sektor strategis seperti energi, infrastruktur, dan layanan publik.
  • Transparansi dan kinerja keuangan lebih baik.
  • Potensi keuntungan negara meningkat signifikan.
BACA JUGA :  Hari Kesehatan Mental Sedunia: Kenapa 10 Oktober Harus Jadi Hari Peduli untuk Semua

Tapi, Ada Tantangannya Juga

Langkah besar kayak gini pasti gak lepas dari tantangan. Beberapa di antaranya:

  • Dampak sosial: restrukturisasi bisa ngaruh ke karyawan dan posisi jabatan.
  • Resistensi politik: beberapa BUMN kecil punya kepentingan daerah atau politik yang kuat.
  • Proses hukum dan teknis: merger dan likuidasi butuh waktu serta aturan yang jelas.
  • Manajemen pasca-rasionalisasi: kalau gak dijaga, masalah lama bisa terulang lagi.
Share
Written by
Haidar Ali Asgari

Nggak banyak gaya, yang penting banyak cerita Lagi suka explore tempat baru + dengerin lagu lama Biar hidup ada soundtrack-nya

Related Articles
News

Luciano Spalletti Resmi Jadi Pelatih Baru Juventus!

Eventbogor.com – Juventus akhirnya resmi menunjuk Luciano Spalletti sebagai pelatih baru mereka....

News

Penerima Bansos Mundur Karena Rumah Ditempeli Stiker “Keluarga Miskin”, Kok Bisa?

Eventbogor.com – Belakangan ini banyak cerita muncul soal penerima bantuan sosial (bansos)...

News

Purbaya Yudhi Sadewa Tegaskan Nggak Tertarik Gabung Partai Politik

Eventbogor.com – Nama Purbaya Yudhi Sadewa belakangan jadi sorotan publik. Sebagai Menteri...

News

Sekolah Rakyat Gandeng TNI, Siswa Bakal Bangun Jam 03.30 WIB Demi Disiplin

Eventbogor.com – Belakangan ini, pernyataan dari Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo...