Eventbogor.com – Tiap tanggal 31 Oktober, dunia memperingati World Savings Day atau Hari Menabung Sedunia. Momen ini bukan cuma tentang nabung uang di celengan, tapi juga tentang belajar ngatur keuangan biar hidup lebih aman dan stabil. Hari ini pertama kali diperingati tahun 1924 di Milan, Italia, waktu para bankir dan ekonom dunia ngumpul di International Savings Bank Congress. Dari situlah muncul ide untuk bikin satu hari khusus yang mengingatkan semua orang pentingnya menabung buat masa depan.
Kenapa Harus Ada Hari Menabung?
Konsepnya sederhana: biar orang sadar kalau uang itu bukan cuma buat dipakai, tapi juga disimpan. Dulu, banyak orang lebih suka nyimpen uang di bawah bantal. Nah, dengan adanya Hari Menabung Sedunia, masyarakat diajak untuk mulai menyimpan uang di lembaga keuangan yang lebih aman dan produktif, kayak bank atau koperasi.
Selain itu, gerakan ini juga jadi cara untuk ningkatin literasi keuangan dan inklusi keuangan — biar makin banyak orang yang ngerti cara ngatur uang dan punya akses ke layanan finansial.
Makna dan Tujuan Hari Menabung Sedunia
Hari Menabung Sedunia ngajarin kita satu hal penting: masa depan dimulai dari kebiasaan kecil hari ini. Dengan nabung, kamu bukan cuma nyiapin dana darurat, tapi juga belajar disiplin, sabar, dan tanggung jawab. Simbol yang paling populer dari hari ini tentu aja si piggy bank alias celengan babi — lambang klasik dari kebiasaan menabung sejak kecil.
Relevansi di Indonesia
Menariknya, Indonesia juga punya versi lokalnya yaitu Hari Indonesia Menabung yang diperingati setiap 20 Agustus. Pemerintah lewat OJK udah lama kampanyein gerakan Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) supaya anak-anak sekolah terbiasa menabung dari dini. Bahkan, di beberapa daerah kayak Sulawesi Tengah, udah ada ratusan ribu pelajar yang punya rekening pribadi. Keren, kan?
