Bahaya Tidur Pagi: Kenapa “Nge-snooze” Setelah Subuh Nggak Sehat

Eventbogor.com – Pernah kebangun jam 08.00 setelah tidur lagi abis subuh? Santai, banyak yang ngalamin. Tapi kebiasaan tidur pagi — terutama kalau ngambilnya rutin atau menggantikan tidur malam — punya dampak yang nggak sepele. Di artikel ini kita bahas kenapa tidur pagi bisa merugikan kesehatan, dampak jangka panjangnya, dan gimana cara ngurangin kebiasaan itu tanpa drama.

Apa itu tidur pagi dan kenapa masalah?

Tidur pagi di sini maksudnya tidur yang terjadi setelah jam subuh atau saat matahari mulai terbit — bukan cuma tidur siang pendek. Masalahnya: jam biologis atau ritme sirkadian tubuh kita disetel untuk aktif di siang hari dan istirahat di malam hari. Kalau sering bolak-balik, sistem ini jadi bingung.

Dampak langsung yang bakal kamu rasain

• Kualitas tidur menurun — tidur pagi biasanya ringan dan gampang kebangun, jadi istirahatmu nggak optimal.
• Groggy & sleep inertia — bangun dari tidur dalam fase dalam bisa bikin otak lemot 15–30 menit, susah fokus.
• Susah disiplin & telat aktivitas — kebiasaan snooze bikin jam tidurmu acak; ujung-ujungnya sering kesiangan.

Dampak jangka panjang — bukan cuma “ngantuk” doang

Kalau kebiasaan ini terus-menerus, risikonya lebih serius:

• Gangguan metabolik — pola tidur yang kacau bisa memengaruhi hormon lapar dan insulin, berisiko pada obesitas dan diabetes tipe 2.
• Penyakit kardiovaskular — studi nunjukin gangguan pola tidur terkait lebih tinggi risiko hipertensi, serangan jantung, dan stroke.
• Masalah kesehatan mental — mood turun, risiko depresi dan kecemasan bisa meningkat kalau ritme tidur terganggu.
• Imunitas turun — tidur yang nggak berkualitas bikin tubuh lebih rentan infeksi.

Apakah tidur pagi selalu buruk?

Tidak selalu. Kalau kamu kerja shift malam dan tidur pagi adalah kebutuhan untuk menutup kurang tidur malam, itu beda konteks — tapi idealnya tidur harus teratur dan cukup durasinya. Masalah muncul kalau tidur pagi jadi pola permanen yang menggantikan tidur malam normal.