Ponpes Al Khoziny Dibangun Ulang Pakai Dana APBN: Fakta Lengkap Buat Kamu

Eventbogor.com – Akhir September 2025, tepatnya tanggal 29 September, bagian mushala di Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, runtuh. Kejadian ini bikin geger karena menelan puluhan korban jiwa. Bangunan yang ambruk ternyata masih dalam proses pembangunan dan sudah berdiri sampai tiga lantai. Peristiwa ini langsung bikin masyarakat, pemerintah, dan DPR turun tangan.

Pemerintah Siap Bangun Ulang dari Nol

Bukan sekadar renovasi, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan gedung pesantren bakal dibangun ulang dari nol. Alasannya simpel: kalau hanya ditambal atau diperbaiki, biaya bisa lebih mahal dan risiko keselamatannya tetap tinggi. Dengan membangun ulang, standar keamanan bisa dipenuhi sesuai aturan terbaru.

Darimana Sumber Dananya?

Pemerintah menyebut pembangunan ulang ini bakal dibiayai dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Kementerian PU sudah menyiapkan rencana anggaran dan berharap APBN cukup untuk menutup semua kebutuhan. Tapi ada juga wacana melibatkan dukungan swasta sebagai tambahan, biar beban APBN nggak terlalu berat.

Kenapa Ada Pro-Kontra?

Meski niatnya baik, wacana penggunaan APBN buat pesantren swasta ini bikin muncul perdebatan. Ada beberapa alasan:

1. Legalitas bangunan – Ternyata gedung lama Ponpes Al Khoziny belum punya izin PBG (Persetujuan Bangunan Gedung). Hal ini jelas jadi sorotan karena izin penting buat memastikan bangunan aman dan sesuai standar.

2. Dana publik untuk lembaga privat – Beberapa pihak mempertanyakan: wajar nggak dana negara dipakai buat bangunan pesantren yang statusnya milik yayasan? Apalagi ada banyak kebutuhan publik lain yang juga butuh APBN.

3. Transparansi anggaran – DPR minta supaya rencana anggaran jelas, tender terbuka, dan ada pengawasan ketat. Jangan sampai ada penyalahgunaan dana atau bangunan baru nanti tetap nggak aman.