Eventbogor.com – Kabar menyedihkan datang dari dunia musik internasional. Band asal Dublin, Irlandia, Kodaline, resmi mengumumkan perpisahan mereka setelah lebih dari 10 tahun berkarier bersama. Buat para penggemar, ini jelas jadi momen campur aduk: sedih karena harus melepas band yang udah menemani banyak fase hidup, tapi juga bangga karena mereka menutup perjalanan dengan cara yang elegan.
Perjalanan Panjang Kodaline
Kodaline dikenal sebagai salah satu band indie-rock/alt-pop dengan lagu-lagu penuh emosi dan lirik yang dalam. Dibentuk oleh Steve Garrigan (vokal), Vincent May (drum), Mark Prendergast (gitar), dan Jason Boland (bass), band ini sukses besar sejak debut mereka. Lagu seperti “All I Want” dan “High Hopes” bahkan sering jadi soundtrack film, series, sampai momen-momen personal penggemar di seluruh dunia.
Pengumuman Perpisahan
Dalam video pengumuman yang dirilis di akun media sosial, para personel Kodaline menyebut keputusan ini sebagai sesuatu yang “bittersweet”—pahit tapi juga manis. Mereka merasa sudah menjalani perjalanan luar biasa selama lebih dari satu dekade, namun ingin menutup bab itu dengan cara terbaik. Sebelum resmi bubar, Kodaline memastikan bakal kembali ke studio dan merilis album kelima yang sekaligus menjadi karya terakhir mereka.
Reaksi Fans
Pengumuman ini langsung memicu gelombang reaksi emosional dari fans di seluruh dunia. Banyak yang mengaku terkejut dan sedih, tapi tetap memberi dukungan penuh. Kolom komentar media sosial Kodaline penuh dengan ucapan terima kasih dan cerita personal tentang bagaimana musik mereka jadi bagian penting dalam hidup para pendengar. Fans juga ramai berharap ada tur perpisahan supaya bisa melihat penampilan mereka untuk terakhir kalinya.
Apa Artinya Bagi Dunia Musik?
Buat kamu yang ngikutin musik indie dan alternatif sejak 2010-an, Kodaline jelas punya tempat spesial. Mereka dikenal dengan ciri khas musik mellow, emosional, tapi juga penuh energi di beberapa track. Berhentinya Kodaline bukan cuma kehilangan satu band, tapi juga menutup salah satu era penting dalam scene indie-pop global. Meski begitu, album terakhir mereka diharapkan bisa jadi penutup manis sekaligus warisan abadi bagi dunia musik.