Eventbogor.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang jadi salah satu proyek besar pemerintah tahun 2025 lagi jadi sorotan. Bukan karena konsepnya yang nggak keren, tapi karena realisasi anggarannya masih jauh dari target. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tegas bilang, kalau sampai akhir Oktober 2025 serapan masih lelet, jangan kaget kalau anggaran MBG bakal dipangkas atau dialihin ke program sosial lain. Intinya: duit negara harus dipakai efektif, jangan sampai ngendon di rekening tanpa hasil nyata.
Deadline Ketat dari Purbaya
Purbaya udah kasih garis merah: akhir Oktober jadi penentuan. Kalau dana MBG masih belum terserap maksimal, siap-siap ada reshuffle anggaran. Bisa berupa pemangkasan, bisa juga dialihkan ke program sosial lain yang lebih butuh. Tapi kalau penyerapan lancar dan sesuai harapan, justru ada peluang anggaran MBG ditambah. Jadi, keputusan ini fleksibel tapi tetap keras — tergantung seberapa siap dan sigap pelaksana di lapangan.
Anggaran Jumbo, Realisasi Masih Mini
Buat ukuran program nasional, angka anggaran MBG memang gede banget. Pemerintah udah alokasikan sekitar Rp71 triliun buat program ini sepanjang 2025. Tapi, laporan terakhir nunjukin kalau realisasi penyerapan baru ada di kisaran Rp13 triliun. Itu baru sekitar 18–20% dari total. Angka ini jelas bikin Kemenkeu khawatir, apalagi kalau dibandingin sama waktu yang udah berjalan hampir tiga perempat tahun.
Luhut Punya Pandangan Beda
Di sisi lain, Luhut Binsar Pandjaitan yang sekarang jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional, punya pandangan agak beda. Menurutnya, jangan buru-buru cabut dana. Dia bilang penyerapan MBG udah mulai ada tanda-tanda perbaikan di lapangan. Tapi Purbaya tetap pegang prinsip: sabar boleh, tapi data yang bicara. Jadi sampai akhir Oktober, angka realisasi bakal jadi acuan utama sebelum keputusan final dijatuhkan.